Mbak-mbak Preman,
entah sebutan itu kapan munculnya yg sampai sekarang tak juga hilang. Panggilan
ini memang ditujukan untuk teman2 se-gang, inget ya gang, bukan gank, karena
kita pernah tinggal di satu gang, gang asrama (bukan asmara), gang mantan dan
gang F Perumahan Marina.
Awalnya sebutan ini
muncul dari celetukan seorang teman yang melihat kefimininan yang lambat muncul
pada mbak-mbak se-Gang ini.
“Lha iku mbak-mbak
Preman” katanya, sambil menunjuk ke arah kami.
Maklum kami-kami
baru mengenal make up, sepatu tinggi, tas centil dan sandal cantik saat
tahun terakhir kuliah. Hehehe. Jadi kalo dilihat dari segi morfologi, sisi
ceweknya gak ada. Misalnya, dari pada menggunakan tas lengan yang
berwarna-warni atau serba berbunyi krimpying, kami lebih memilih memakai tas
gunung dan hal ini juga berlaku pada aksesoris yg lain, seperti gelang, sepatu
dan sandal.
Sebutan preman ini
kami iyakan saja, sekalian kami plesetkan menjadi sebuah akronim dari PeREmpuan
beriMAN. hahahaha.
Meski aksesori kami mempremani,
kami adalah ROKer Sejati yakni orang-orang yang istiqomah pake ROK. Bukan berarti
kita g pernah pake trining atau celana, tapi mengenakan rok itu ada sensasi
keanggunan tersendiri.
Kisah perjalanan
mbak-mbak Preman pun nano-nano, biasalah namanya juga hidup, konflik tak
berujung. Adakalanya kita diem-dieman memendam marah atau muncul nada tinggi
tapi g sampe alto. Tapi seringkalinya kita curhat-curhatan mulai dari urusan
akademik, keluarga atau rasa suka (ciehhhh suka). Tak jarang pula kami
melakukan kekonyolan, seperti jogging berhari-hari demi menurunkan berat badan
tapi selalu g berhasil karena selesai jogging kita makan sepuasnya di warung
prasmanan. Pernah juga kami mencoba praktek tutorial make up pake cotton
bud (Aiiihh yang bener aja). Untuk menghemat pengeluaran kami meluangkan
waktu 1-2 jam untuk memasak sendiri dengan iuran kurang dari p. 2000 (keren
kannn??).
Mbak-mbak preman
telah banyak memberikan warna dalam perjalanan mencari ilmu di Kampus
Perjuangan. Mbak-mbak Preman adalah keluarga yang tidak akan terlupakan. Dan
memang kalo sudah cinta, jangankan ketemu inget kenangannya aaja udah seneng
dan tambah rindu. Jadi kesimpulannya : kangen mbak-mbak preman.